Melalui blog ini mari kita untuk sedikit demi sedikit untuk memahami Tafsir Jalalain mudah mudah minimal dengan membacanya juga kita dapat pahala disamping mendapat Ilmu Pengetahuan..........
Bagian ke 1
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
001.
(Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang)
الحمد لله جملة خبرية قصد
بها الثناء على الله بمضمونها على أنه تعالى : مالك لجميع الحمد من الخلق آو مستحق
لأن يحمدوه والله علم على المعبود بحق رب العالمين أي
مالك جميع الخلق من الإنس والجن والملائكة والدواب وغيرهم وكل منها يطلق عليه عالم
يقال عالم الإنس وعالم الجن إلى غير ذلك وغلب في جمعه بالياء والنون أولي العلم على
غيرهم وهو من العلامة لأنه علامة على موجده
002.
(Segala puji bagi Allah) Lafal ayat ini merupakan kalimat berita, dimaksud
sebagai ungkapan pujian kepada Allah berikut pengertian yang terkandung di
dalamnya, yaitu bahwa Allah Taala adalah yang memiliki semua pujian yang
diungkapkan oleh semua hamba-Nya
. Atau makna yang dimaksud ialah bahwa Allah Taala itu adalah Zat yang harus mereka puji. Lafal Allah merupakan nama bagi Zat yang berhak untuk disembah. (Tuhan semesta alam) artinya Allah adalah yang memiliki pujian semua makhluk-Nya, yaitu terdiri
dari manusia, jin, malaikat,
hewan-hewan melata dan lain-lainnya. Masing-masing mereka disebut alam. Oleh
karenanya ada alam manusia, alam jin dan lain sebagainya. Lafal 'al-`aalamiin'
merupakan bentuk jamak dari lafal '`aalam', yaitu dengan memakai huruf ya dan
huruf nun untuk menekankan makhluk berakal/berilmu atas yang lainnya. Kata
'aalam berasal dari kata `alaamah (tanda) mengingat ia adalah tanda bagi adanya
yang menciptakannya. . Atau makna yang dimaksud ialah bahwa Allah Taala itu adalah Zat yang harus mereka puji. Lafal Allah merupakan nama bagi Zat yang berhak untuk disembah. (Tuhan semesta alam) artinya Allah adalah yang memiliki pujian semua makhluk-Nya, yaitu terdiri
الرحمن الرحيم أي ذي الرحمة وهي إرادة الخير لأهله
003.
(Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang) yaitu yang mempunyai rahmat. Rahmat
ialah menghendaki kebaikan bagi orang yang menerimanya.
مالك يوم الدين أي الجزاء
وهو يوم القيامة وخص بالذكر لأنه لا ملك ظاهرا فيه لأحد إلا لله تعالى بدليل { لمن
الملك اليوم ؟ لله } ومن قرأ مالك فمعناه مالك الأمر كله في يوم القيامة أو هو
موصوف بذلك دائما كغافر الذنب فصح وقوعه صفة لمعرفة
004.
(Yang menguasai hari pembalasan) di hari kiamat kelak. Lafal 'yaumuddiin'
disebutkan secara khusus, karena di hari itu tiada seorang pun yang mempunyai
kekuasaan, kecuali hanya Allah Taala semata, sesuai dengan firman Allah Taala
yang menyatakan, "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini (hari kiamat)?
Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan." (Q.S. Al-Mukmin 16) Bagi
orang yang membacanya 'maaliki' maknanya menjadi "Dia Yang memiliki semua
perkara di hari kiamat". Atau Dia adalah Zat yang memiliki sifat ini secara
kekal, perihalnya sama dengan sifat-sifat-Nya yang lain, yaitu seperti
'ghaafiruz dzanbi' (Yang mengampuni dosa-dosa). Dengan demikian maka lafal
'maaliki yaumiddiin' ini sah menjadi sifat bagi Allah, karena sudah ma`rifah
(dikenal).
إياك نعبد وإياك نستعين
أي نخصك بالعبادة من توحيد وغيره ونطلب المعونة على العبادة وغيرها
005.
(Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon
pertolongan) Artinya kami beribadah hanya kepada-Mu, seperti mengesakan dan
lain-lainnya, dan kami memohon pertolongan hanya kepada-Mu dalam menghadapi
semua hamba-Mu dan lain-lainnya.
اهدنا الصراط المستقيم أي
أرشدنا إليه ويبدل منه
006.
(Tunjukilah kami ke jalan yang lurus) Artinya bimbinglah kami ke jalan yang
lurus, kemudian dijelaskan pada ayat berikutnya, yaitu:
صِرَاطَ الذين أَنْعَمْتَ
عَلَيْهِمْ بالهداية ويبدل من الذين بصلته غَيْرِ
المغضوب عَلَيْهِمْ وهم اليهود وَلاَ وغير الضالين وهم النصارى ونكتة البدل إفادة أن المهتدين ليسوا
يهوداً ولا نصارى والله أعلم بالصواب، وإليه المرجع والمآب وصلى الله على سيدنا
محمد وعلى آله وصحبه وسلم تسليما كثيرا دائما أبدا، وحسبنا الله ونعم الوكيل، ولا
حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
007.
(Jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka), yaitu
melalui petunjuk dan hidayah-Mu. Kemudian diperjelas lagi maknanya oleh ayat
berikut: (Bukan (jalan) mereka yang dimurkai) Yang dimaksud adalah orang-orang
Yahudi. (Dan bukan pula) dan selain (mereka yang sesat.) Yang dimaksud adalah
orang-orang Kristen. Faedah adanya penjelasan tersebut tadi mempunyai pengertian
bahwa orang-orang yang mendapat hidayah itu bukanlah orang-orang Yahudi dan
bukan pula orang-orang Kristen. Hanya Allahlah Yang Maha Mengetahui dan hanya
kepada-Nyalah dikembalikan segala sesuatu. Semoga selawat dan salam-Nya
dicurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. beserta keluarga dan para
sahabatnya, selawat dan salam yang banyak untuk selamanya. Cukuplah bagi kita
Allah sebagai penolong dan Dialah sebaik-baik penolong. Tiada daya dan tiada
kekuatan melainkan hanya berkat pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha
Besar.
Bagian ke 2
Bagian ke 2
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
الم الله أعلم بمراده
بذلك
001.
(Alif laam miim) Allah yang lebih mengetahui akan maksudnya.
ذلك أي هذا الكتاب الذي يقرؤه محمد لاَ رَيْبَ
لا شك فِيهِ أنه من عند الله وجملة النفي خبر
مبتدؤه ذلك والإشارة به للتعظيم هُدًى خبر ثانٍ أي هاد
لّلْمُتَّقِينَ الصائرين إلى التقوى بامتثال الأوامر
واجتناب النواهي لاتقائهم بذلك النار
002.
(Kitab ini) yakni yang dibaca oleh Muhammad saw. (tidak ada keraguan) atau
kebimbangan (padanya) bahwa ia benar-benar dari Allah swt. Kalimat negatif
menjadi predikat dari subyek 'Kitab ini', sedangkan kata-kata isyarat 'ini'
dipakai sebagai penghormatan. (menjadi petunjuk) sebagai predikat kedua, artinya
menjadi penuntun (bagi orang-orang yang bertakwa) maksudnya orang-orang yang
mengusahakan diri mereka supaya menjadi takwa dengan jalan mengikuti perintah
dan menjauhi larangan demi menjaga diri dari api neraka.
الذين يُؤْمِنُونَ
يصدِّقون بالغيب بما غاب عنهم من البعث والجنة
والنار وَيُقِيمُونَ الصلاة أي يأتون بها بحقوقها وَمِمَّا رزقناهم أعطيناهم يُنفِقُونَ في طاعة الله
003.
(Orang-orang yang beriman) yang membenarkan (kepada yang gaib) yaitu yang tidak
kelihatan oleh mereka, seperti kebangkitan, surga dan neraka (dan mendirikan
salat) artinya melakukannya sebagaimana mestinya (dan sebagian dari yang Kami
berikan kepada mereka) yang Kami anugerahkan kepada mereka sebagai rezeki
(mereka nafkahkan) mereka belanjakan untuk jalan menaati Allah.
والذين يُؤْمِنُونَ بِمَا
أُنزِلَ إِلَيْكَ أي القرآن وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ
أي التوراة والإنجيل وغيرهما وبالأخرة هُمْ يُوقِنُونَ
يعلمون
004.
(Dan orang-orang yang beriman pada apa yang diturunkan kepadamu) maksudnya
Alquran, (dan apa yang diturunkan sebelummu) yaitu Taurat, Injil dan selainnya
(serta mereka yakin akan hari akhirat), artinya mengetahui secara
pasti.
أولئك الموصوفون بما ذكر
على هُدًى مّن رَّبّهِمْ وأولئك هُمُ المفلحون الفائزون
بالجنة الناجون من النار
005.
(Merekalah), yakni orang-orang yang memenuhi sifat-sifat yang disebutkan di atas
(yang beroleh petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang yang
beruntung) yang akan berhasil meraih surga dan terlepas dari siksa
neraka.
إِنَّ الذين كَفَرُواْ
كأبي جهل وأبي لهب ونحوهما سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ ءأَنذَرْتَهُمْ
بتحقيق الهمزتين وإبدال الثانية ألفاً وتسهيلها وإدخال ألف بين المسهَّلة
والأخرى وتركه أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لاَ يُؤْمِنُونَ
لعلم الله منهم ذلك فلا تطمع في إيمانهم والإنذار إعلام مع
تخويف
006.
(Sesungguhnya orang-orang kafir) seperti Abu Jahal, Abu Lahab dan lainnya (sama
saja bagi mereka, apakah kamu beri peringatan) dibaca, a-andzartahum, yakni
dengan dua buah hamzah secara tegas. Dapat pula hamzah yang kedua dilebur
menjadi alif hingga hanya tinggal satu hamzah saja yang dibaca panjang (atau
tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.) Hal itu telah
diketahui oleh Allah, maka janganlah kamu berharap mereka akan beriman. 'Indzar'
atau peringatan, artinya pemberitahuan disertai ancaman.
خَتَمَ الله على
قُلُوبِهِمْ طبع عليها واستوثق فلا يدخلها خير وعلى
سَمْعِهِمْ أي مواضعه فلا ينتفعون بما يسمعونه من الحق وعلى أبصارهم غشاوة غطاء فلا يبصرون الحق وَلَهُمْ عَذَابٌ عظِيمٌ قوي دائم .
007.
(Allah mengunci mati hati mereka) maksudnya menutup rapat hati mereka sehingga
tidak dapat dimasuki oleh kebaikan (begitu pun pendengaran mereka) maksudnya
alat-alat atau sumber-sumber pendengaran mereka dikunci sehingga mereka tidak
memperoleh manfaat dari kebenaran yang mereka terima (sedangkan penglihatan
mereka ditutup) dengan penutup yang menutupinya sehingga mereka tidak dapat
melihat kebenaran (dan bagi mereka siksa yang besar) yang berat lagi tetap.
Terhadap orang-orang munafik diturunkan:
ونزل في المنافقين وَمِنَ الناس
مَن يَقُولُ ءامَنَّا بالله وباليوم الأخر أي يوم القيامة لأنه آخر الأيام
وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ روعي فيه معنى ( مَن ) ، وفي
ضمير ( يقول ) لفظها
008. (Di
antara manusia ada orang yang mengatakan, "Kami beriman kepada Allah dan hari
akhir.") yaitu hari kiamat, karena hari itu adalah hari terakhir. (Padahal
mereka bukan orang-orang yang beriman). Di sini ditekankan arti kata 'orang',
jika kata ganti yang disebutkan lafalnya, yakni 'mereka'.
يخادعون الله والذين
ءامَنُوا بإظهار خلاف ما أبطنوه من الكفر ليدفعوا عنهم أحكامه الدنيوية
وَمَا يَخْدَعُونَ إلاَّ أَنفُسَهُمْ لأن وبال خداعهم
راجع إليهم فيفتضحون في الدنيا بإطلاع الله نبيه على ما أبطنوه ويعاقبون في الآخرة
وَمَا يَشْعُرُونَ يعلمون أن خداعهم لأنفسهم ،
والمخادعة هنا من واحد ( كعاقبت اللص ) ، وذكر الله فيها تحسين ، وفي قراءة وما
يخدعون .
009.
(Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman) yakni dengan
berpura-pura beriman dan menyembunyikan kekafiran guna melindungi diri mereka
dari hukum-hukum duniawi (padahal mereka hanya menipu diri mereka sendiri)
karena bencana tipu daya itu akan kembali menimpa diri mereka sendiri. Di dunia,
rahasia mereka akan diketahui juga dengan dibuka Allah kepada Nabi-Nya,
sedangkan di akhirat mereka akan menerima hukuman setimpal (tetapi mereka tidak
menyadari) dan tidak menginsafi bahwa tipu daya mereka itu menimpa diri mereka
sendiri. Mukhada`ah atau tipu-menipu di sini muncul dari satu pihak, jadi bukan
berarti berserikat di antara dua belah pihak. Contoh yang lainnya mu`aqabatul
lish yang berarti menghukum pencuri. Menyebutkan Allah di sana hanya merupakan
salah satu dari gaya bahasa saja. Menurut suatu qiraat tidak tercantum 'wamaa
yasy`uruuna' tetapi 'wamaa yakhda`uuna', artinya 'tetapi mereka tidak berhasil
menipu'.
فِى قُلُوبِهِمْ مَّرَضٌ
شك ونفاق فهو يُمْرِضُ قلوبهم أي يضعفها فَزَادَهُمُ الله
مَرَضًا بما أنزله من القرآن لكفرهم به وَلَهُمْ
عَذَابٌ أَلِيمٌ مؤلم بِمَا كَانُواْ يَكْذِّبُونَ
بالتشديد أي نبي الله وبالتخفيف أي في قولهم آمنا .
010.
(Dalam hati mereka ada penyakit) berupa keragu-raguan dan kemunafikan yang
menyebabkan sakit atau lemahnya hati mereka. (Lalu ditambah Allah penyakit
mereka) dengan menurunkan Alquran yang mereka ingkari itu. (Dan bagi mereka
siksa yang pedih) yang menyakitkan (disebabkan kedustaan mereka.) Yukadzdzibuuna
dibaca pakai tasydid, artinya amat mendustakan, yakni terhadap Nabi Allah dan
tanpa tasydid 'yakdzibuuna' yang berarti berdusta, yakni dengan mengakui beriman
padahal tidak.
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أي
لهؤلاء لاَ تُفْسِدُواْ فِى الأرض بالكفر والتعويق عن
الإيمان قَالُواْ إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ وليس ما
نحن فيه بفساد . قال الله تعالى ردّاً عليهم :
011.
(Dan jika dikatakan kepada mereka,) maksudnya kepada orang-orang munafik tadi
("Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi!") yakni dengan kekafiran dan
menyimpang dari keimanan. (Jawab mereka, "Sesungguhnya kami ini berbuat
kebaikan.") dan tidak dijumpai pada perbuatan kami hal-hal yang menjurus pada
kebinasaan. Maka Allah swt. berfirman sebagai sanggahan atas ucapan mereka
itu:
ءَلآ للتنبيه إِنَّهُمْ هُمُ المفسدون ولكن لاَّ يَشْعُرُونَ
بذلك
012.
(Ingatlah!) Seruan untuk membangkitkan perhatian. (Sesungguhnya mereka itulah
yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar) akan kenyataan
itu.
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ ءامِنُواْ
كَمَا ءامَنَ الناس أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم قَالُواْ أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السفهاء الجهال؟ أي : لا
نفعل كفعلهم . قال تعالى ردّاً عليهم : أَلاَ إِنَّهُمْ هُمُ
السفهاء ولكن لاَّ يَعْلَمُونَ ذلك .
013.
(Apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain
beriman!") yakni sebagaimana berimannya para sahabat Nabi. (Jawab mereka,
"Apakah kami akan beriman sebagaimana berimannya orang-orang yang bodoh?")
Artinya kami tidak akan melakukan seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang
bodoh itu. Maka firman Allah menolak ucapan mereka itu: (Ketahuilah, merekalah
orang-orang bodoh tetapi mereka tidak tahu) akan hal itu.
وَإِذَا لَقُواْ أصله
لقيوا حذفت الضمة للاستثقال ثم (الياء) لالتقائها ساكنة مع الواو الذين ءامَنُواْ قَالُوا ءامَنَّا وَإِذَا خَلَوْاْ منهم
ورجعوا إلى شياطينهم رؤسائهم قَالُواْ إِنَّا مَعَكُمْ في الدين إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُونَ بهم بإظهار الإيمان
.
014.
(Dan jika mereka berjumpa) asalnya 'laqiyuu' lalu damah pada ya dibuang karena
beratnya pada lidah berikut ya itu sendiri karena bertemunya dalam keadaan sukun
dengan wau sehingga menjadi 'laquu' (dengan orang yang beriman, mereka berkata,
"Kami telah beriman." Dan bila mereka telah berpisah) dengan orang-orang yang
beriman dan kembali (kepada setan-setan mereka) maksudnya pemimpin-pemimpin
mereka. (Kata mereka, "Sesungguhnya kami ini bersama kamu) maksudnya sependirian
dengan kamu dalam keagamaan, (kami ini hanya berolok-olok.") dengan berpura-pura
beriman.
الله يَسْتَهْزِىءُ بِهِمْ
يجازيهم باستهزائهم وَيَمُدُّهُمْ يُمهلهم فِي طغيانهم بتجاوزهم الحد بالكفر يَعْمَهُونَ يترددون تحيُّراً حال .
015.
(Allahlah yang memperolok-olokkan mereka) artinya membalas olok-olokkan itu
dengan memperolok-olokkan mereka pula (dan membiarkan mereka) terpedaya (dalam
kesesatan mereka) yakni melanggar batas disebabkan kekafiran (terumbang-ambing)
dalam keadaan bingung tanpa tujuan atau pegangan.
No comments:
Post a Comment